Iming-iming
return atau imbal hasil atas sebuah produk investasi finansial seringkali
membuat calon investor tergiur untuk ikut menanamkan uangnya di sana . Bukannya memperoleh
keuntungan malah dana yang ditanamkan hilang begitu saja.
Setahun
yang lalu muncul kabar yang mengejutkan dari musisi muda Kevin Aprilio yang
telah menjadi korban dari investasi bodong. Kevin Aprilio membenarkan hal
tersebut dan mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 8,5 milyard !. "Ya,
benar, rugi Rp 8,5 milyard," ujar Kevin Aprilio di kawasan Grand Indonesia ,
Jakarta Pusat, sewaktu diwawancara awak media, Kamis, 26/1/2017 silam. Kendati
demikian, putra pasangan Addie MS dan Memes ini mengaku tak ingin memperlihatkan
kemarahannya di depan publik.
Pianis
grup musik Vierratale itu mengakui dirinya dan sang ayah merupakan korban dari
penawaran investasi dengan iming-iming imbal hasil tinggi yang dikelola oleh
Tommy Y Simanungkalit. Selain Kevin Aprilio dan Addie MS, terdapat banyak
korban lain yang senasib dengan mereka berdua. Kevin Aprilio berharap Tommy Y
Simanungkalit dapat belajar dari kesalahan yang dilakukannya itu. "Ya,
gitulah. Mudah-mudahan dia belajarl dari kesalahannya," ucap Kevin
Aprilio.
Kevin
menceritakan, pelaku penipuan diduga adalah kerabat dekat ibunya, dan Kevin
telah melakukan investasi sejak usia remaja. "Waktu itu saya masih
kecil dan dijanjikan keuntungan 5% per bulan. Awal-awal saya ikut, bisa ditarik
tapi lama-lama bermasalah," ujar Kevin Kevin menambahkan. Ia
juga harus menanggung hutang kepada orang lain karena banyak yang menitipkan
investasi kepadanya, sementara Kevin sendiri tidak mendapatkan ganti rugi
sepeser pun dari pelaku.
Kevin
pada waktu itu belum berencana untuk melaporkan penipuan itu kepada pihak berwajib.
Alasannya karena dirinya ingin fokus mengembalikan uang
rekan-rekannya. "Saya sebenarnya mau melaporkan tapi nanti saja, saya
fokus dulu untuk kembalikan uang mereka dulu." Masalah kerugian atas investasi
bodong itu cukup mengganggu kondisi ekonomi Kevin namun dengan sabar ia
mengatakan akan bertanggung jawab dan menyerahkannya kepada Tuhan. "Tentu
saya secara ekonomi terganggu. Tapi yang penting imannya harus kuat,
mendengarkan diri dengan yang di atas, kan
harta tidak dibawa mati."
Pelajaran
yang dapat diambil dari kisah di atasadalah agar kita selalu waspada dan
senantiasa berhati-hati terhadap penawaran investasi yang menjanjikan
keuntungan berlipat ganda, terlebih apabila perusahaan tempat kita berinvestasi
tidak mendapat ijin operasional dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau lembaga
lain yang berwenang.
Berbeda dengan sektor finansial, jika kita membeli properti, wujud barang dapat kita lihat dan dapat dimiliki sepenuhnya, baik untuk digunakan sendiri ataupun untuk disewakan kembali ke orang lain. Meski demikian, tetap juga diharapkan bijak dalam membeli properti. Cek dokumen-dokumen legalitas seperti sertifikat, IMB, gambar denah,surat
ukur, dan lain-lain. Dan sebagai info kepada pengunjung blog ini, unit
apartemen yang dijual di sini sudah lengkap dokumen legalitasnya sehingga Anda
tidak perlu ragu untuk membelinya.
Berbeda dengan sektor finansial, jika kita membeli properti, wujud barang dapat kita lihat dan dapat dimiliki sepenuhnya, baik untuk digunakan sendiri ataupun untuk disewakan kembali ke orang lain. Meski demikian, tetap juga diharapkan bijak dalam membeli properti. Cek dokumen-dokumen legalitas seperti sertifikat, IMB, gambar denah,
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete